TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Ryan Thamrin, pengasuh rubrik kesehatan di televisi swasta, meninggal mendadak di Pekanbaru, Riau.
Keluarga dekat dokter ganteng ini mengatakan, almarhum menderita kanker otak dan meninggal dunia, Jumat (4/8/2017).
Berikut sekilas tentang kanker otak supaya kita bisa menghindari atau paling tidak bisa mengetahui informasinya secara dini.
Kanker otak merupakan salah satu tumor ganas yang menyerang bagian otak, parahnya ciri-ciri dan gejala kanker otak tidak begitu diketahui pada awal pertumbuhannya.
Terlepas dari bahayanya, tentu pengetahuan dini mengenai ciri-ciri yang menjadi tanda anda mengidap kanker otak cukup penting diketahui.
Studi yang dilakukan Department Oncology, BSMMU, Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University, sebuah universitas ternama di Bangladesh menemukan bahwa terdapat 16 ciri-ciri kanker otak yang harus diwaspadai.
Studi ini dilakukan pada 50 penderita dengan rentang umur 2 hingga 60 tahun (Naziruddin Mollah., Abdul Baki., Nur Afzal., Akram Hossen, Clinical and Pathological Characteristics of Brain Tumor, vol 3 issues 2, july 2010. di akses 03 November 2014).
1. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan ciri-ciri kanker otak yang paling umum, sebanyak 38 orang dari 50 responden atau sekitar 76 persen mengalami gejala ini.
Namun tentu sakit kepala kebanyakan bukan disebabkan oleh kanker otak, melainkan sakit kepala umum yang bisa terjadi pada siapa saja.
Keluarga dekat dokter ganteng ini mengatakan, almarhum menderita kanker otak dan meninggal dunia, Jumat (4/8/2017).
Berikut sekilas tentang kanker otak supaya kita bisa menghindari atau paling tidak bisa mengetahui informasinya secara dini.
Kanker otak merupakan salah satu tumor ganas yang menyerang bagian otak, parahnya ciri-ciri dan gejala kanker otak tidak begitu diketahui pada awal pertumbuhannya.
Terlepas dari bahayanya, tentu pengetahuan dini mengenai ciri-ciri yang menjadi tanda anda mengidap kanker otak cukup penting diketahui.
Studi yang dilakukan Department Oncology, BSMMU, Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University, sebuah universitas ternama di Bangladesh menemukan bahwa terdapat 16 ciri-ciri kanker otak yang harus diwaspadai.
Studi ini dilakukan pada 50 penderita dengan rentang umur 2 hingga 60 tahun (Naziruddin Mollah., Abdul Baki., Nur Afzal., Akram Hossen, Clinical and Pathological Characteristics of Brain Tumor, vol 3 issues 2, july 2010. di akses 03 November 2014).
1. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan ciri-ciri kanker otak yang paling umum, sebanyak 38 orang dari 50 responden atau sekitar 76 persen mengalami gejala ini.
Namun tentu sakit kepala kebanyakan bukan disebabkan oleh kanker otak, melainkan sakit kepala umum yang bisa terjadi pada siapa saja.
Bagaimana ciri-ciri sakit kepala kanker otak?
Dikutip dari cnn, Dr.Santiago Medina, co-director Department Radiology divisi Neuroradiology di Rumah sakit anak Miami mengatakan bahwa 4.000 anak-anak yang menderita sakit kepala, satu di antaranya menderita kanker otak (CNN., Elizabeth Cohen, When a headache really is a brain tumor, 7 April 2011. Diakses 03 November 2014).
Lalu bagaimana ciri-ciri sakit kepala jenis ini ?
Sakit kepala ini baru bagi anda.
Anda belum atau sangat jarang terkena sakit kepala namun tiba-tiba belakangan ini sangat sering menderita penyakit ini.
Selain itu jika sakit kepala yang anda rasakan berbeda dengan yang biasanya terjadi, waspada lah, mungkin ini salah satu tandanya.
Sakit kepala yang ditandai gejala lain.
Sakit kepala karena tumor otak sangat jarang ‘berdiri sendiri’, ia biasanya diikuti oleh gejala lain seperti mual, muntah, dan pusing.
Tak jarang gejala lain yang lebih ekstrem seperti kejang-kejang, kesulitan bicara, dan masalah penglihatan mengiringi sakit kepala karena kanker otak.
Sakit kepala mulai ketika bangun di pagi hari. Sakit kepala yang terjadi ketika anda bangun tidur di pagi hari disertai dengan mual dan muntah-muntah serta kembali membaik di siang hari adalah salah satu jenis dan karakteristik dari penyakit tumor otak ganas.
Dikutip dari cnn, Dr.Santiago Medina, co-director Department Radiology divisi Neuroradiology di Rumah sakit anak Miami mengatakan bahwa 4.000 anak-anak yang menderita sakit kepala, satu di antaranya menderita kanker otak (CNN., Elizabeth Cohen, When a headache really is a brain tumor, 7 April 2011. Diakses 03 November 2014).
Lalu bagaimana ciri-ciri sakit kepala jenis ini ?
Sakit kepala ini baru bagi anda.
Anda belum atau sangat jarang terkena sakit kepala namun tiba-tiba belakangan ini sangat sering menderita penyakit ini.
Selain itu jika sakit kepala yang anda rasakan berbeda dengan yang biasanya terjadi, waspada lah, mungkin ini salah satu tandanya.
Sakit kepala yang ditandai gejala lain.
Sakit kepala karena tumor otak sangat jarang ‘berdiri sendiri’, ia biasanya diikuti oleh gejala lain seperti mual, muntah, dan pusing.
Tak jarang gejala lain yang lebih ekstrem seperti kejang-kejang, kesulitan bicara, dan masalah penglihatan mengiringi sakit kepala karena kanker otak.
Sakit kepala mulai ketika bangun di pagi hari. Sakit kepala yang terjadi ketika anda bangun tidur di pagi hari disertai dengan mual dan muntah-muntah serta kembali membaik di siang hari adalah salah satu jenis dan karakteristik dari penyakit tumor otak ganas.
Sakit kepala yang semakin menjadi-jadi.
Sakit kepala yang menjadi gejala kanker otak akan terus menjadi-jadi seiring waktu, minggu demi minggu, bulan demi bulan.
Sebaiknya anda memeriksakan masalah tersebut secepatnya di dokter terkait.
Diagnosa:
CT Scan, tes pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kanker otak.
MRI, tes pencitraan bagian dalam otak dan sel untuk memastikan tingkat kerusakan.
2. Perubahan Mental
Sebanyak 32 dari 50 peserta penderita kanker/tumor otak yang diteliti mengalami perubahan mental drastis setelah mengidap kanker ini.
Tumor menyebabkan fungsi otak tidak berjalan normal/maksimal yang berdampak pada kesehatan mental.
Ciri-Ciri Perubahan Mental Karena Kanker Otak
Apa saja yang menjadi ciri-ciri perubahan mental ini (Nytimes, Brain Tumor – Primary – Adults, diakses 4 November 2014)?
- Kehilangan memori
- Gangguan konsentrasi
- Masalah dengan penalaran
- Perubahan kepribadian dan perilaku
- Peningkatan intensitas tidur
Jika anda mengalami perubahan mental drastis dan diiringi oleh beberapa tanda yang berbahaya lainnya sebaiknya anda pergi ke dokter untuk melakukan tes pemeriksaan.
Diagnosa:
MRI
CT Scan
3. Muntah-Muntah
Penelitian yang dilakukan oleh BSMMU mendapati 26 dari 50 penderita tumor otak mengalami gejala muntah (sekitar 52 persen).
Karakteristik muntah yang menjurus pada kanker otak adalah terjadi pada pagi hari tanpa adanya mual terlebih jika diikuti tanda lainnya seperti sakit kepala.
Sama seperti gejala dan tanda poin pertama (sakit kepala), baik muntah dan sakit kepala merupakan dua penyakit yang sangat umum sehingga samar-samar dan sulit dibedakan.
Ketelitian anda dalam mencermati berbagai jenis muntah yang anda alami sangat penting untuk mengetahui penyakit yang anda alami.
Ciri-ciri Muntah Karena kanker otak:
- Terjadi secara tiba-tiba tanpa penyakit tertentu sebelumnya
- Cairan muntah tidak normal (berwarna agak hijau)
- Terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
Muntah muntah ini terjadi karena adanya saraf yang terganggu karena tumor otak. Biasanya hal ini tidak dapat diobati selama masih ada tumor di dalam otak tersebut.
4. Gangguan Penglihatan
Sebanyak 23 dari 50 peserta penelitian yang mengidap tumor otak mengalami gangguan penglihatan, artinya 46 persen dari penderita kanker otak mengalami hal ini.
Apa saja gangguan penglihatan yang dapat kita katakan sebagai ciri-ciri kanker otak?
- Melihat lampu seperti berkedip
- Penglihatan kabur
- Hanya mampu melihat lurus ke depan
- ‘Kehilangan’ teks ketika membaca
- Gangguan mata lainnya yang tidak lazim anda alami.
Gangguan penglihatan disebabkan oleh adanya saraf mata yang terganggu karena tumor otak. Hal ini juga
tergantung lokasi dari kanker otak tersebut.
5. Kesulitan Saat Bergerak
21 dari 50 penderita kanker otak yang diteliti mengalami kesulitan saat bergerak, artinya 42 persen terjadi pada penderita kanker otak.
Tumor pada otak tentu akan membatasi fungsi otak normal manusia, salah satunya adalah sebagai motor penggerak tubuh.
Bagaimana contohnya?
- Seorang dengan tumor di otaknya akan mengalami kesulitan dalam bergerak di salah satu sisi tubuhnya.
- Berjalan tidak seimbang/kehilangan keseimbangan
- Sering tersandung atau bersandar di dinding ketika berjalan
- Sulit berkoordinasi ketika bergerak
Penyebab
Kesulitan bergerak merupakan akibat dari rusaknya saraf akibat kanker otak, otak adalah motor penggerak dan pengontrol organ tubuh lainnya, kerusakan akan membuat anda susah bergerak.
6. Kejang-Kejang
Cukup banyak yang mengalami kejang-kejang ketika terkena kanker otak, setidaknya 21 dari 50 peserta mengalami hal ini (36 persen).
Kejang-kejang ini terjadi karena aktivitas motorik pada otak tidak normal.
Berikut beberapa karakteristik kejang pada penderita kanker otak (Abda, American Brain Tumor Association. diakses 4 November 2014).
- Serangan terjadi mendadak (tanpa tanda)
- Diikuti kehilangan kesadaran pada tubuh dan kontraksi otot
- Kehilangan kontrol fungsi tubuh
- Menggigit lidah
- Tidak bernafas jangka pendek (30 detik), menjadi biru kehitaman
- Durasi kejang pendek 2-3 menit
Efek setelah kejang terjadi kantuk, sakit kepala, kebingungan, sakit otot, kelemahan singkat, atau mati rasa.
Insidensi
Sekitar 60 persen dari pasien tumor otak akan mengalami kejang setidaknya sekali selama tumor otak tersebut masih ada.
Penyebab
Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Biasanya, sel-sel saraf tubuh berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik yang dikendalikan dengan hati-hati.
Jika ada sesuatu mengganggu sinyal-sinyal ini dan mereka menjadi lebih intens, Anda cenderung menjadi kejang.
Kebanyakan kejang terjadi secara acak, setiap saat, dan tanpa penyebab tertentu. Namun, mungkin ada gejala terlebih dahulu.
Orang yang secara sering mengalami kejang kadang-kadang melihat hal-hal yang mungkin sinyal kejang mendekat. Peringatan ini disebut “aura.”
Aura kadang mengambil bentuk sakit kepala, perubahan suasana hati, kedutan otot, atau bau tertentu.
Penanganan
Berikut adalah beberapa saran tentang apa yang harus dilakukan ketika kejang terjadi pada pasien dengan tumor otak:
- Selama kejang, jangan panik; kebanyakan kejang berakhir dengan sendirinya.
- Pastikan pasien bernapas.
- Bersihkan area benda tajam atau sesuatu yang berbahaya. Anda mungkin harus membuka kacamata pasien.
- Lindungi kepala benda berbahaya
- Jangan menaruh apapun di mulut.
- Jangan mencoba untuk menahan anggota badan selama kejang, karena hal ini dapat menyebabkan cedera.
7. Kebutaan
Sebanyak 10 responden dari 50 mengalami kebutaan ketika mengalami kanker otak, setidaknya ada 20 persen dari mereka yang mengalami ciri-ciri ini.
Kebutaan merupakan ciri-ciri kanker otak stadium lanjut ketika sebagian besar tumor telah menjalar hingga mengganggu bagian mata.
8. Demensia
Penelitian ini memang salah satu yang cukup mengejutkan dimana demensia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kelainan pada otak.
Setidaknya ada 14 persen atau 7 dari 50 orang yang menderita tumor otak mengalami gejala ini.
9. Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dialami setidaknya 14 perseb atau 7 dari 50 penderita tumor otak, gejala ini adalah efek lanjut/ kronis dari tumor otak jika telah mencapai stadium lanjut.
Tumor yang menjalar di otak jika semakin besar akan membuat anda kehilangan kesadaran, lupa, dan ketidaktahuan mengenai lingkungan dan kejadian sekitar.
10. Gangguan Kesadaran
Masih terkait dengan poin nomor 9, gangguan kesadaran ini merupakan efek sebelum terjadinya ketidaksadaran, ada 3 orang atau 6 persen yang mengalami gangguan kesadaran ini.
Apa saja indikasi kesadaran yang di maksud:
- Sering terkejut
- Sering bengong
- Sering lupa apa yang dilakukan
11. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan juga di alami sekitar 6 persen dari penderita kanker otak, masih belum dapat dijelaskan secara mendetil mengenai penyebabnya.
Namun hal ini disinyalir karena kemampuan kognitif dan aktivitas yang sudah tidak normal lagi sehingga mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan yang berdampak pada penurunan berat badan.
12. Demam
Demam mungkin tidak disangka sebagian orang dapat menjadi gejala kanker otak yang sangat mematikan.
Penyakit umum seperti ini memang cukup berbahaya jika kita kaitkan pada kanker otak. Ada 6 persen responden yang mengalami demam sebagai gejala yang ditimbulkan akibat kanker otak.
13. Kehilangan Sensasi
Sebanyak 4 persen responden mengalami kehilangan sensasi, hilangnya sensasi ini dikaitkan erat dengan perkembangan fungsi otak yang terganggu oleh tumor.
Otak tidak dapat berfungsi normal yang menyebabkan pikiran hanya flat saja seiring dengan menurunnya kemampuan kognitif.
14. Anorexia/Kehilangan Nafsu Makan
Anorexia merupakan penyakit yang berkaitan dengan kehilangan nafsu makan, ada sekitar 4 persen penderita tumor otak yang mengalami hal ini.
Saat ini belum banyak penelitian yang mengaitkan anorexia yang terjadi pada saat mengidap tumor otak.
15. Vertigo/Pusing
Vertigo atau pusing di kepala terjadi pada 2 dari 50 responden yang diteliti, namun ternyata pusing ini menjadi salah satu ciri-ciri yang cukup berbahaya karena seperti halnya sakit kepala dan muntah, ia sangat samar dengan penyakit lain.
Penderita vertigo akan merasakan berputar atau serasa bergerak, dunia berputar walau dalam keadaan istirahat.
16. Kehilangan Libido
Penderita kanker otak yang mengalami kehilangan libido dan berkaitan erat dengan kanker otak ini terjadi pada pria.
Memang sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang menghubungkan antara libido dan mengapa berpengaruh pada penderita tumor otak.
Namun banyak yang mengaitkan bahwa otak adalah pusat segalanya sehingga sangat berpengaruh bagi berbagai bagian dan fungsi tubuh.
Setidaknya ada 2 persen dari penderita kanker otak yang mengalami hal ini.
Sakit kepala yang menjadi gejala kanker otak akan terus menjadi-jadi seiring waktu, minggu demi minggu, bulan demi bulan.
Sebaiknya anda memeriksakan masalah tersebut secepatnya di dokter terkait.
Diagnosa:
CT Scan, tes pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kanker otak.
MRI, tes pencitraan bagian dalam otak dan sel untuk memastikan tingkat kerusakan.
2. Perubahan Mental
Sebanyak 32 dari 50 peserta penderita kanker/tumor otak yang diteliti mengalami perubahan mental drastis setelah mengidap kanker ini.
Tumor menyebabkan fungsi otak tidak berjalan normal/maksimal yang berdampak pada kesehatan mental.
Ciri-Ciri Perubahan Mental Karena Kanker Otak
Apa saja yang menjadi ciri-ciri perubahan mental ini (Nytimes, Brain Tumor – Primary – Adults, diakses 4 November 2014)?
- Kehilangan memori
- Gangguan konsentrasi
- Masalah dengan penalaran
- Perubahan kepribadian dan perilaku
- Peningkatan intensitas tidur
Jika anda mengalami perubahan mental drastis dan diiringi oleh beberapa tanda yang berbahaya lainnya sebaiknya anda pergi ke dokter untuk melakukan tes pemeriksaan.
Diagnosa:
MRI
CT Scan
3. Muntah-Muntah
Penelitian yang dilakukan oleh BSMMU mendapati 26 dari 50 penderita tumor otak mengalami gejala muntah (sekitar 52 persen).
Karakteristik muntah yang menjurus pada kanker otak adalah terjadi pada pagi hari tanpa adanya mual terlebih jika diikuti tanda lainnya seperti sakit kepala.
Sama seperti gejala dan tanda poin pertama (sakit kepala), baik muntah dan sakit kepala merupakan dua penyakit yang sangat umum sehingga samar-samar dan sulit dibedakan.
Ketelitian anda dalam mencermati berbagai jenis muntah yang anda alami sangat penting untuk mengetahui penyakit yang anda alami.
Ciri-ciri Muntah Karena kanker otak:
- Terjadi secara tiba-tiba tanpa penyakit tertentu sebelumnya
- Cairan muntah tidak normal (berwarna agak hijau)
- Terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
Muntah muntah ini terjadi karena adanya saraf yang terganggu karena tumor otak. Biasanya hal ini tidak dapat diobati selama masih ada tumor di dalam otak tersebut.
4. Gangguan Penglihatan
Sebanyak 23 dari 50 peserta penelitian yang mengidap tumor otak mengalami gangguan penglihatan, artinya 46 persen dari penderita kanker otak mengalami hal ini.
Apa saja gangguan penglihatan yang dapat kita katakan sebagai ciri-ciri kanker otak?
- Melihat lampu seperti berkedip
- Penglihatan kabur
- Hanya mampu melihat lurus ke depan
- ‘Kehilangan’ teks ketika membaca
- Gangguan mata lainnya yang tidak lazim anda alami.
Gangguan penglihatan disebabkan oleh adanya saraf mata yang terganggu karena tumor otak. Hal ini juga
tergantung lokasi dari kanker otak tersebut.
5. Kesulitan Saat Bergerak
21 dari 50 penderita kanker otak yang diteliti mengalami kesulitan saat bergerak, artinya 42 persen terjadi pada penderita kanker otak.
Tumor pada otak tentu akan membatasi fungsi otak normal manusia, salah satunya adalah sebagai motor penggerak tubuh.
Bagaimana contohnya?
- Seorang dengan tumor di otaknya akan mengalami kesulitan dalam bergerak di salah satu sisi tubuhnya.
- Berjalan tidak seimbang/kehilangan keseimbangan
- Sering tersandung atau bersandar di dinding ketika berjalan
- Sulit berkoordinasi ketika bergerak
Penyebab
Kesulitan bergerak merupakan akibat dari rusaknya saraf akibat kanker otak, otak adalah motor penggerak dan pengontrol organ tubuh lainnya, kerusakan akan membuat anda susah bergerak.
6. Kejang-Kejang
Cukup banyak yang mengalami kejang-kejang ketika terkena kanker otak, setidaknya 21 dari 50 peserta mengalami hal ini (36 persen).
Kejang-kejang ini terjadi karena aktivitas motorik pada otak tidak normal.
Berikut beberapa karakteristik kejang pada penderita kanker otak (Abda, American Brain Tumor Association. diakses 4 November 2014).
- Serangan terjadi mendadak (tanpa tanda)
- Diikuti kehilangan kesadaran pada tubuh dan kontraksi otot
- Kehilangan kontrol fungsi tubuh
- Menggigit lidah
- Tidak bernafas jangka pendek (30 detik), menjadi biru kehitaman
- Durasi kejang pendek 2-3 menit
Efek setelah kejang terjadi kantuk, sakit kepala, kebingungan, sakit otot, kelemahan singkat, atau mati rasa.
Insidensi
Sekitar 60 persen dari pasien tumor otak akan mengalami kejang setidaknya sekali selama tumor otak tersebut masih ada.
Penyebab
Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Biasanya, sel-sel saraf tubuh berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik yang dikendalikan dengan hati-hati.
Jika ada sesuatu mengganggu sinyal-sinyal ini dan mereka menjadi lebih intens, Anda cenderung menjadi kejang.
Kebanyakan kejang terjadi secara acak, setiap saat, dan tanpa penyebab tertentu. Namun, mungkin ada gejala terlebih dahulu.
Orang yang secara sering mengalami kejang kadang-kadang melihat hal-hal yang mungkin sinyal kejang mendekat. Peringatan ini disebut “aura.”
Aura kadang mengambil bentuk sakit kepala, perubahan suasana hati, kedutan otot, atau bau tertentu.
Penanganan
Berikut adalah beberapa saran tentang apa yang harus dilakukan ketika kejang terjadi pada pasien dengan tumor otak:
- Selama kejang, jangan panik; kebanyakan kejang berakhir dengan sendirinya.
- Pastikan pasien bernapas.
- Bersihkan area benda tajam atau sesuatu yang berbahaya. Anda mungkin harus membuka kacamata pasien.
- Lindungi kepala benda berbahaya
- Jangan menaruh apapun di mulut.
- Jangan mencoba untuk menahan anggota badan selama kejang, karena hal ini dapat menyebabkan cedera.
7. Kebutaan
Sebanyak 10 responden dari 50 mengalami kebutaan ketika mengalami kanker otak, setidaknya ada 20 persen dari mereka yang mengalami ciri-ciri ini.
Kebutaan merupakan ciri-ciri kanker otak stadium lanjut ketika sebagian besar tumor telah menjalar hingga mengganggu bagian mata.
8. Demensia
Penelitian ini memang salah satu yang cukup mengejutkan dimana demensia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kelainan pada otak.
Setidaknya ada 14 persen atau 7 dari 50 orang yang menderita tumor otak mengalami gejala ini.
9. Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dialami setidaknya 14 perseb atau 7 dari 50 penderita tumor otak, gejala ini adalah efek lanjut/ kronis dari tumor otak jika telah mencapai stadium lanjut.
Tumor yang menjalar di otak jika semakin besar akan membuat anda kehilangan kesadaran, lupa, dan ketidaktahuan mengenai lingkungan dan kejadian sekitar.
10. Gangguan Kesadaran
Masih terkait dengan poin nomor 9, gangguan kesadaran ini merupakan efek sebelum terjadinya ketidaksadaran, ada 3 orang atau 6 persen yang mengalami gangguan kesadaran ini.
Apa saja indikasi kesadaran yang di maksud:
- Sering terkejut
- Sering bengong
- Sering lupa apa yang dilakukan
11. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan juga di alami sekitar 6 persen dari penderita kanker otak, masih belum dapat dijelaskan secara mendetil mengenai penyebabnya.
Namun hal ini disinyalir karena kemampuan kognitif dan aktivitas yang sudah tidak normal lagi sehingga mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan yang berdampak pada penurunan berat badan.
12. Demam
Demam mungkin tidak disangka sebagian orang dapat menjadi gejala kanker otak yang sangat mematikan.
Penyakit umum seperti ini memang cukup berbahaya jika kita kaitkan pada kanker otak. Ada 6 persen responden yang mengalami demam sebagai gejala yang ditimbulkan akibat kanker otak.
13. Kehilangan Sensasi
Sebanyak 4 persen responden mengalami kehilangan sensasi, hilangnya sensasi ini dikaitkan erat dengan perkembangan fungsi otak yang terganggu oleh tumor.
Otak tidak dapat berfungsi normal yang menyebabkan pikiran hanya flat saja seiring dengan menurunnya kemampuan kognitif.
14. Anorexia/Kehilangan Nafsu Makan
Anorexia merupakan penyakit yang berkaitan dengan kehilangan nafsu makan, ada sekitar 4 persen penderita tumor otak yang mengalami hal ini.
Saat ini belum banyak penelitian yang mengaitkan anorexia yang terjadi pada saat mengidap tumor otak.
15. Vertigo/Pusing
Vertigo atau pusing di kepala terjadi pada 2 dari 50 responden yang diteliti, namun ternyata pusing ini menjadi salah satu ciri-ciri yang cukup berbahaya karena seperti halnya sakit kepala dan muntah, ia sangat samar dengan penyakit lain.
Penderita vertigo akan merasakan berputar atau serasa bergerak, dunia berputar walau dalam keadaan istirahat.
16. Kehilangan Libido
Penderita kanker otak yang mengalami kehilangan libido dan berkaitan erat dengan kanker otak ini terjadi pada pria.
Memang sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang menghubungkan antara libido dan mengapa berpengaruh pada penderita tumor otak.
Namun banyak yang mengaitkan bahwa otak adalah pusat segalanya sehingga sangat berpengaruh bagi berbagai bagian dan fungsi tubuh.
Setidaknya ada 2 persen dari penderita kanker otak yang mengalami hal ini.