Seorang pilot berjalan melewati pesawat jet tempur SU-27SM di pangkalan militer Rusia di Vladivostok, 14 Februari 2008 (Foto: dok).
MOSCOW (RIAUPOS.CO) – Ketegangan di Semenanjung Korea tak hanya melibatkan Korut dan Amerika Serikat, juga mulai menyeret satu lagi kekuatan militer terbesar dunia, Rusia.
Sebuah pergerakan militer yang diduga dilakukan militer Rusia, beredar luas melalui media sosial, seakan negara sekutu kuat Korut itu sedang menghimpun kekuatan di negara yang terlibat perang provokasi dengan Amerika Serikat itu.
Namun sebelum spekulasi itu berkembang liar, pihak berwenang Rusia dengan cepat menyangkal laporan tersebut. Mereka membantah telah memindahkan pasukan ke perbatasan dengan Korea Utara karena meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Kantor berita Interfax, Jumat (21/4) mengutip Alexander Gordeyev, juru bicara untuk distrik Militer Timur Jauh, yang mengatakan bahwa gerakan persenjataan berat, seperti yang terekam dalam film dan didistribusikan secara luas di media sosial, merupakan bagian dari manuver yang benar-benar terjadwal untuk kesiapan tempur.
Gordeyev mengatakan bahwa perangkat berat militer itu sedang dalam perjalanan kembali dari latihan di tempat lain dan membantah adanya hubungan dengan ketegangan seputar program nuklir Korea Utara.
Di Moskow, wakil ketua komite pertahanan di Dewan Federasi Franks Klintsevich mengatakan kepada RIA Novosti bahwa perpindahan tersebut telah direncanakan sebelumnya dan mengesampingkan laporan bahwa Rusia sedang bersiap-siap menghadapi kemungkinan serangan AS terhadap Korea Utara sebagai spekulasi.(voice of america/zar)