RIO DE JANEIRO (RIAUPOS.CO) - Kasus pembunuhan massal menggemparkan Brazil ketika sembilan pria, termasuk pendeta Evangelical ditemukan tewas di kawasan terpencil di kawasan barat Brazil.
Diketahui, kesemua korban tewas dengan kondisi tubuh bekas luka akibat tikaman dan tembakan.
Polisi yang menyelidiki kasus ini hingga kemarin belum melakukan penangkapan karena sedang mendalami siapa yang terlibat pada peristiwa yang terjadi Kamis di kawasan pemukiman yang sulit dijangkau di wilayah Mato Grosso.
Kelompok hak asasi manusia berkata, pembunuhan itu adalah sebahagian tindakan zalim oleh pemilik tanah untuk mengusir petani dari wilayah itu.
Petugas keamanan memastikan, bahwa korban berusia antara 23 dan 57 tahun.
Mereka itu penduduk Gleba Taquarucu do Norte, yang berada di dekat perbatasan Bolivia yang hanya dapat dimasuki dengan berjalan kaki atau perahu, dan tidak memiliki jaringan telepon.
Seorang dari korban adalah pendeta dari gereja Assembly of God yang terkenal, kata polisi.
"Penyelidikan awal menunjukkan kesemua korban menderita luka akibat tikaman dan tembakan," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP
Radio CBN dan media Brazil melaporkan sebagian korban dipenggal, sedangkan laman berita Globo melaporkan ada kesan penyiksaan di mana beberapa korban dalam kondisi terikat.(zar)