Aksi menuntut proses hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahya Purnama (Ahok).
Aksi ini juga terjadi di ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, kemarin (4/11) siang.
Usai shalat Jumat, ribuan massa yang mengatasnamakan Gerakan Aliansi Islam Bersatu (Gaib) itu mendatangi Mapolda Kalsel.
Dalam momen tersebut mereka menyuarakan aspirasi terkait penistaan agama.
Tuntutannya agar proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Ahok segera ditindak lanjuti.
Aksi dipimpin oleh Anggota DRD RI, Habib Abdurrahman Bahasyim. Dalam orasinya, secara tegas dia meminta agar Kepolisian tak membela orang yang sudah menistakan agama.
Dia bahkan berjanji akan turun dengan massa lebih besar 10 November nanti.
“Kami akan turun dan mendatangi Mapolda Kalsel kembali jika kasus ini tak ditindaklanjuti oleh aparat Kepolisian,” tegasnya.
Sebelaum mendatangi Mapolda Kalsel, massa berkumpul di beberapa titik. Diantaranya Masjid Raya Sabilal Muhtadi, Masjid Al Jihad Banjarmasin serta Masjid Hasanuddin Majedi.
Iringan massa yang long march dari masing-masing tempat kumpul sempat membuat Jalan S. Parman macet.
Iringan massa yang long march dari masing-masing tempat kumpul sempat membuat Jalan S. Parman macet.
Pendemo yang hadir tak hanya dari kalangan dewasa. Anak-anak juga dilibatkan dalam aksi tersebut.
Terik matahari siang tak menyurutkan semangat mereka dalam menyampaikan aspirasi. Dengan membawa berbagai atribut massa terus menyerukan takbir.
“Harga mati bagi penista agama,” seru Abdurrahman yang disambut takbir ribuan massa.
Meski jumlah massa cukup besar, namun pengamanan dari aparat terlihat longgar. Bahkan, tak tampak satupun Polisi yang membawa senjata seperti demo-demo lainnya.
Tak hanya itu. Dalam aksi kemarin Polisi Wanita (Polwan) terlihat sangat santun membagikan air mineral dan makanan ringan kepada pengunjuk rasa.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadi objek foto bareng.
Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), banyak petugas Kepolisian yang juga terlihat membaur dalam aksi tersebut.
Mereka mengenakan baju koko dan peci layaknya pengunjuk rasa.
Mereka mengenakan baju koko dan peci layaknya pengunjuk rasa.
Salah satu pengunjuk rasa, Sodiq memberikan apresiasi positif terhadap sikap santun yang ditunjukan aparak Kepolisian.
“Kami tak datang untuk ricuh, kami datang hanya menyuarakan kebenaran agar penista agama di proses sesuai hukum,” tutur Sodiq yang kemarin datang bersama anaknya.
Sementara itu. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, AKBP Sofyan Hidayat di hadapan massa mengatakan bahwa pihanya akan menyampaikan aspirasi massa kepada Kapolri.
“Kami berterimakasih kepada massa yang datang dengan sikap damai. Kami apresiasi dan akan kami sampaikan aspirasi ini,” janji Sofyan mewakili Kapolda Kalsel, Brigjen Pol Erwin Triwanto.
Sumber : jpnn.com