Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh salah satu mantan pengikut Dimas Kanjeng dalam sebuah wawancara dengan KompasTV.Menurutnya, semua proses itu merupakan trik mengeluarkan uang yang sudah dipersiapkan oleh pengikutnya yang lain sehingga hampir seperti trik sulap.
Tidak ada ilmu khusus yang sifatnya gaib.
“Menurut keterangan yang saya dapat dari Abdul Gani (salah satu korban pembunuhan Dimas Kanjeng), semuanya adalah trik dan tidak ada ilmu atau penggandaan uang, cuma mengeluarkan uang yang sudah dipersiapkan,” ujarnya dikutip oleh tim mabesajo.com, Jumat (8/10/2016).
Mantan pengikut ini juga mengaku sering melihat Dimas Kanjeng mempraktikkan proses penggandaan uang itu.
Waktu itu, ia mengaku masih sangat percaya dengan kemampuan gurunya itu.
“Tapi, setelah saya diajak ke Jakarta oleh almarhum Abdul Gani untuk laporan ke Bareskrim. Di situ saya menemukan pernyataan Abdul Ghani kalau semua yang dilakukan Dimas Kanjeng bohong, tipuan,” ujarnya.
Kebohongan itu, menurut si mantan pengikut, termasuk proses penggandaan uang yang katanya menarik dari alam gaib.Dalam pernyataanya, Abdul Gani menyebut uang-uang itu sudah dipersiapkan menggunakan kanting khusus di belakangnya, termasuk barang-barang pendukung lainnya.
“Terus ada alat-alat seperti kantongan, yang katanya Rp 500 ribu, itu sebenarnya di atasnya saja yang uang seratus ribuan, di bawahnya dua ribu dan seribu rupiah. Lalu ada merah delima, keris, dan semua alat-alat, semuanya bukan dari alam gaib, ada yang membeli secara grosir di suatu tempat,” tambahnya.
Artinya, Dimas Kanjeng tidak bekerja sendiri dalam penipuan penggandaan uang. Ada pihak-pihak lain yang terlibat di dalamnya.
Cara Dimas Kanjeng menggandakan uang banyak dipublikasikan di Youtube.Aparat kepolisian masih menelusuri kebenaran video Dimas Kanjeng Taat Pribadi di media sosial 'Youtube'.
Dalam video itu, Taat Pribadi tampak sedang berada di ruangan penuh tumpukan uang.Polisi ingin menjadikan tumpukan uang itu sebagai barang bukti.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, sejauh ini, polisi baru menemukan uang Rp 4 juta dari ruangan Taat Pribadi di padepokan.
"Seperti yang ada di dalam video Youtube, belum berhasil ditemukan penyidik, belum ada," ujar Boy, di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).
Boy memastikan, penyidik menanyakan perihal tumpukan uang tersebut dalam pemeriksaan Taat Pribadi.
Selain itu itu, polisi juga menanyakan apakah tumpukan uang tersebut merupakan uang palsu atau tidak.
"Itulah hal-hal yang akan ditelusuri lebih jauh lagi," ujar Boy.
Penyidik belum menemukan gambaran keluar masuk uang Taat Pribadi dan masih menelusuri keberadaan uang Taat Pribadi, baik dari orang-orang dekatnya atau di rekening yang tersembunyi.
Terkait Taat Pribadi, polisi saat ini tengah mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokannya.Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut.Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi.Modus penipuan itu yakni meyakini korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang , berikut ini video lengkapnya : (mabesajo.com)