Pesawat tempur yang dibangun RI dan Korea Selatan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Walaupun saat ini berbagai produsen pesawat tempur sudah memproduksi pesawat tempur generasi kelima, hal tersebut menurut Kepala Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Anne Kusmayati, bukanlah halangan untuk memproduksi pesawat KF-X/IF-X yang terhitung masih generasi 4.5.
Kepada wartawan dalam pemaparannya di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017), ia mengatakan jika pesawat yang merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea Selatan itu rampung produksinya pada 2026 mendatang, maka Indonesia dipastikan sudah menguasai teknologi pesawat tempur.
Dengan kata lain Indonesia punya modal untuk mengembangkan kemampuan pesawat tempur.
"Setelah kita punya kemampuan membangun (pesawat tempur) teknologi (generasi) empat setengah, kita bangun generasi lima, mungkin generasi enam," ujarnya.
Ia mengingatkan, bahwa membangun pesawat tempur bukanlah sesuatu yang mudah, dan Indonesia bisa dikatakan sebelumnya belum pernah punya pengalaman membangun pesawat tempur sendiri.
Oleh karena itu produksi pesawat tempur KF-X/IF-X, baru akan rampung akan rampung proyeknya pada tahun 2026 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan, Marsma TNI Bambang Wijonarko menambahkan bahwa teknologi kedirgantaraan akan selalu berkembang setiap saat.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Indonesia harus punya kemampuan memproduksi pesawat sendiri, sehingga ke depannya lebih mudah mengejar segala ketertinggalan.
Oleh karena itu dalam proyek pembuatan pesawat KF-X/IF-X ini, selain nantinya Indonesia bisa mengantongi 100 persen data selama proses pembuatan, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang ikut berpartisipasi secara teknis dalam pembuatan pesawat, kemampuannya akan terdongrak.
Mereka nantinya diharpkan bisa membantu pengembangan kemampuan pesawat yang dimiliki Indonesia.
"Engineer-engineer (red: teknisi) ini kan akan belajar banyak," katanya.