Prabowo Subianto. Foto: dok.JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sudah digadang-gadang untuk kembali maju pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Kemenangan duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI 2017 diyakini sebagai bukti mantan Danjen Kopassus itu masih punya pengaruh kuat.
Dalam analisis pengamat poltik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi, sosok Prabowo memang masih berpeluang untuk maju di Pilpres 2019. Namun, mantan tentara kelahiran 17 Oktober 1951 itu bakal dipaksa bersaing dengan tokoh-tokoh muda.
"Problemnya di 2019 ini yang maju di atas 50 tahun kelihatannya akan susah bersaing dengan anak-anak muda," ujar Muradi seperti diberitakan JawaPos.com, Senin (24/4).
Karenanya Muradi menyarankan, untuk menyiasati hal itu maka Prabowo wajib menggandeng tokoh muda. Misalnya, kepala daerah yang memiliki elektabilitas lumayan seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi.
"Apabila mengandeng tokoh muda, Prabowo punya peluang. Karena politik di 2019 tuntutannya makin besar, apalagi generasi milenia yang selalu rewel," katanya.
Sekadar informasi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya menyatakan, partainya sudah mengusulkan Prabowo untuk maju lagi di Pilpres 2019. Hal tersebut dididasari pada aspirasi atau keinginan mayoritas kader partai berlambang kepala garuda ini.(cr2/JPG)