Putri Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri, menyambut baik Aksi Bela Islam III yang disebut-sebut akan berlangsung pada 25 November 2016. Rachmawati menyatakan siap bergandengan tangan dengan para ulama dan tokoh agama seperti Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab untuk melakukan aksi damai.
Demo 25 November merupakan lanjutan dari demo 4 November yang bertujuan untuk mendesak penuntasan kasus dugaan penistaan agama oleh terlapor Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Rachmawati berjanji akan ikut kembali bersama sejumlah tokoh-tokoh nasional lainnya pada demo Aksi Bela Islam III. Menurut Rachmawati, umat Islam dan tokoh-tokoh nasionalis juga menjadi bagian dari kelompok yang mengkritik pemerintah.
“Kita melakukan pertemuan sebelum tanggal 25 untuk merapatkan barisan dengan teman-teman kaum muslim. Kita kaum nasionalis revusioner, kita rapatkan bergandengan tangan,” jelas Rachmawati di kediamannya, Pasar Minggu, seperti diberitakan RMOL.Co Sabtu (12/11).
Tokoh yang karib disapa Mbak Rachma ini menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan aktivis senior Syahgansa Nainggolan, mantan anggota DPR Joko Edi, serta desainer Poppy Darsono.
Tak hanya itu, Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno ini memastikan dirinya bersama Imam Besar FPI Habib Rizieq sudah menyatukan pemikiran bahwa NKRI harga mati dan berpegang pada Pancasila dan UUD 1945.
Sebelumnya, Imam Besar FPI Habib Rizieq mengatakan bahwa Aksi Bela Islam III dilakukan jika penangan kasus Ahok masih dilindungi pemerintah. Namun hingga kini tanggal aksi Bela Islam III belum ditetapkan.
“Tanggal Aksi Bela Islam III belum ditetapkan GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI). Tapi memang akan digelar jika penista Al-Qur’an tetap dilindungi dan dibela oleh rezim penguasa,” demikian dikatakan Habib Rizieq melalui website pribadinya.
Habib Rizieq menyerukan agar umat Islam di seluruh penjuru negeri melakukan persiapan untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa jika penegakan hukum terhadap penista agama tetap mandul.
“Jika aksi belas Islam I & II tetap tidak digubris rezim penguasa dan penegakan hukum tetap mandul, maka revolusi bela Islam akan jadi solusinya,” tegas Habib Rizieq.
(pojoksatu.id)