Makin miris melihat generasi penerus bangsa ini. Berbagai berita negatif mencuat ke permukaan yang mencoreng dunia pendidikan, hingga menutupi berbagai prestasi anak bangsa yang lain. Kali ini terjadi lagi tawuran antar pelajar di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara.
Tawuran pelajar ini dari dua sekolah yang berbeda yakni SMK Yanindo dengan SMK Naim menewaskan seorang pelajar berusia 15 tahun bernama Billy. Ia bersimbah darah dan meninggal dunia di tempat kejadian setelah terlibat tawuran antarpelajar di Pasar Elok, Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara. Dikutip dari okezone di lokasi kejadian, Billy tewas setelah mendapatkan tiga luka bacokan di bahu, perut, dan punggung setelah duel satu lawan satu dengan musuhnya sesama pelajar sekolah lain.
"Anak ini memang sudah siap tawuran dari siang sepertinya, setelah sore memang akhirnya tawuran itu pecah," ujar Jumadi, warga sekitar yang melihat tawuran antarpelajar tersebut, Kamis (8/9/2016).
Jumadi menambahkan, korban yang baru duduk di kelas X SMK Yanindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu terlihat membawa senjata tajam dan bertarung dengan pelajar lain yang diduga dari SMK Naim Pademangan, Jakarta Utara.
"Kelihatannya korban duel satu lawan satu. Nah, pas korban kena bacok, baru teman-temannya balik lagi buat menolong, karena korban sudah kehabisan darah, akhirnya tewas di lokasi," jelasnya.
Herman (45), salah seorang warga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30. Awalnya korban bersama sekitar 30 rekan sekolahnya tengah kumpul di Jalan Budi Mulya, RT 08/12, dekat perlintasan Pasar Nalo, Kelurahan Pademangan. Tidak jauh dari situ, Herman melihat gerombolan pelajar sekolah lain, tepatnya di sekitar Jalan Budi Mulya Pasar Piting.
Melihat gerak-gerik hendak tawuran, Herman dan warga lainnya menghalau korban dan teman-temannya. Akan tetapi, pelajar SMK Yanindo tidak mengindahkan teguran warga. Mereka justru berputar balik di bawah kolong flyover Jalan RE Martadinata menyerang pelajar sekolah lain.
"Sudah kita usir, mereka pergi, tapi puter balik di bawah kolong jembatan malah nyerang. Tawuran di Jalan Pasar Piting. Sekolah korban yang nyerang duluan," ujar Herman.
Akibat luka yang dialami, nyawa korban tidak tertolong. "Nanti saja, sekarang lagi dalam penyelidikan kematian korban," tandas AKP Sulistyo, Wakapolsek Pademangan.
Wakapolsek Pademangan AKP Sulistyo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tawuran antara SMK Yanindo dengan SMK Naim dan menewaskan seorang pelajar bernama Billy (15) dengan luka sobek di dada sebelah kiri itu. "Kami akan menyelidiki lebih lanjut tawuran pelajar ini karena sangat meresahkan warga sekitar, dan kami akan mengejar pelaku tawuran yang menewaskan Billy,” tutup Sulistyo.
Seorang pelajar SMK sudah berani membunuh temanya di tempat umum. Miris sekali Indonesia ini.
Tawuran pelajar ini dari dua sekolah yang berbeda yakni SMK Yanindo dengan SMK Naim menewaskan seorang pelajar berusia 15 tahun bernama Billy. Ia bersimbah darah dan meninggal dunia di tempat kejadian setelah terlibat tawuran antarpelajar di Pasar Elok, Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara. Dikutip dari okezone di lokasi kejadian, Billy tewas setelah mendapatkan tiga luka bacokan di bahu, perut, dan punggung setelah duel satu lawan satu dengan musuhnya sesama pelajar sekolah lain.
"Anak ini memang sudah siap tawuran dari siang sepertinya, setelah sore memang akhirnya tawuran itu pecah," ujar Jumadi, warga sekitar yang melihat tawuran antarpelajar tersebut, Kamis (8/9/2016).
Jumadi menambahkan, korban yang baru duduk di kelas X SMK Yanindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu terlihat membawa senjata tajam dan bertarung dengan pelajar lain yang diduga dari SMK Naim Pademangan, Jakarta Utara.
"Kelihatannya korban duel satu lawan satu. Nah, pas korban kena bacok, baru teman-temannya balik lagi buat menolong, karena korban sudah kehabisan darah, akhirnya tewas di lokasi," jelasnya.
Herman (45), salah seorang warga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30. Awalnya korban bersama sekitar 30 rekan sekolahnya tengah kumpul di Jalan Budi Mulya, RT 08/12, dekat perlintasan Pasar Nalo, Kelurahan Pademangan. Tidak jauh dari situ, Herman melihat gerombolan pelajar sekolah lain, tepatnya di sekitar Jalan Budi Mulya Pasar Piting.
Melihat gerak-gerik hendak tawuran, Herman dan warga lainnya menghalau korban dan teman-temannya. Akan tetapi, pelajar SMK Yanindo tidak mengindahkan teguran warga. Mereka justru berputar balik di bawah kolong flyover Jalan RE Martadinata menyerang pelajar sekolah lain.
"Sudah kita usir, mereka pergi, tapi puter balik di bawah kolong jembatan malah nyerang. Tawuran di Jalan Pasar Piting. Sekolah korban yang nyerang duluan," ujar Herman.
Akibat luka yang dialami, nyawa korban tidak tertolong. "Nanti saja, sekarang lagi dalam penyelidikan kematian korban," tandas AKP Sulistyo, Wakapolsek Pademangan.
Wakapolsek Pademangan AKP Sulistyo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tawuran antara SMK Yanindo dengan SMK Naim dan menewaskan seorang pelajar bernama Billy (15) dengan luka sobek di dada sebelah kiri itu. "Kami akan menyelidiki lebih lanjut tawuran pelajar ini karena sangat meresahkan warga sekitar, dan kami akan mengejar pelaku tawuran yang menewaskan Billy,” tutup Sulistyo.
Seorang pelajar SMK sudah berani membunuh temanya di tempat umum. Miris sekali Indonesia ini.