Kejadian ini baru saja terjadi pada hari Selasa (06/09/2016) kemarin di Kota Malang. Korban bernama AR saat itu sedang berbelanja ke Pasar Besar, tanpa ada rasa curiga sedikitpun ia parkir motornya. Dan setelah selesai dan keluar dari pasar, alhasil motornya raib. Nah, anehnya setelah ramai dengan polisi dan banyak jurnalis juga, 1 jam kemudian motor ini kembali. Takut kali yah malingnya. Selengkapnya begini detail kronologinya, dikutip dari iwanbanaran.com,
Teman saya, AR, berkunjung ke Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (6/9) siang hari. Ia menitipkan motornya di areal parkir barat pasar, tepatnya di Jalan Sersan Harun. AR diberi karcis oleh tukang parkir. Seperti kebanyakan orang, AR pun tidak melihat karcisnya. Ia juga tidak mengunci setir motornya, karena petugas mengatakan jangan dikunci setir.
Setelah keperluannya cukup, AR keluar pasar dan mendapati motor yang diparkirnya lenyap. Ia pun menyisir ke lokasi terdekat dan nihil. Lemaslah teman saya ini.
Apalagi, saat melihat karcis parkir yang diberikan tukang parkir tadi rupanya berasal dari areal parkir RSSA Malang yang lokasinya berkilo-kilo meter jauhnya dari pasar. Teman saya AR sempat dituduh mengada-ada—bahwa ia parkir di sana. Ia disalah-salahkan petugas parkir tersebut, dan dikatai mencari gara-gara.
Merasa terdesak, AR yang seorang jurnalis ini pun menelepon temannya—juga seorang jurnalis dan rumahnya dekat dengan pasar. Polisi terdekat pun dihubungi untuk ikut datang ke pasar. Singkat kata, belasan jurnalis pun melurug ke lokasi AR berada di pasar. Plus polisi dari polsek terdekat.
Polisi pun membawa tukang parkir yang bertugas saat itu ke kantor polres. Orang-orang di sekitar pasar mulai panas. Kerabat tukang parkir ini bahkan sempat beristegang dengan polisi—yang berpakaian preman. Dikira yang mereka hadapi hanya wartawan kali. Polisi membentak, dan mereka mundur. Tukang parkir tetap dibawa ke kantor polisi. (Note: belakangan diketahui bahwa jukir ini adalah salah satu ‘mantu dari pemilik parkiran di sana’). Pantesan…banyak orang tadi belain.
Selama lebih kurang satu jam, polisi menginterogasi si jukir. Si jukir mengaku sempat menitipkan lahannya pada temannya karena ia makan siang. Dan kejadian itu diaku saat ia makan siang. Polisi pun mendesak agar teman-teman yang diserai lahan saat makan siang turut dipanggil ke kantor.
Personil reskrim kembali diturunkan ke lapangan untk menjemput teman-teman jukir itu. Tak lama, Kanit Reskrim polsek tersebut mendapat kabar bahwa motor AR ketemu dan ditemukan jarak 100 meter dari lokasi parkir awal. Ajaib…!!!
Padahal sebelum polisi turun tangan, AR sudah mencari motor tersebut di lokasi itu, dan tidak menjumpainya sebab di sana dipenuhi parkir mobil.
Saat kami kembali ke pasar dan mengambil motor itu, banyak orang di sekitar pasar cemuwit….motor wes ketemu ae lho. Paling salah parkir. Biasa parkir nang kene ketemune nang kono. Duh, lha iki parkir ato ngajak olahraga sih pikirku. Babahno wes… (Intinya mereka minta persoalan gak usah diteruskan).
Dan benar, polisi gak menemukan unsur pidana. Hanya denda tipiring karena memberikan karcis yang beda. Polisi bekerjasama dengan Dishub Kota.
Dan, akhirnya tidak diketahui, bagaimana motor itu secara misterius hilang lalu sejam kemudian balik lagi….Aneh tapi nyata….
(diambil hikmahnya.semoga jadi kewaspadaan untuk semua)
Informasi ini diperoleh dari Hadiudin dan Dahlia atas kejadian yang menimpa AR. (Tukang parkir disekitar barat pasar Jl. Sersan Harun)
Dari kronologi diatas bila memang tidak ada keterlibatan tukang parkir, bagaimana motor itu bisa kembali? Mungkin jika AR tidak melaporkan ke pihak berwajib dan petugas tidak bergerak cepat sangat mungkin motor bakal tidak kembali. So…sadar teman mereka yang disinyalir sebagai komplotan jaringan rerancam masuk bui serta terjaring aparat, maka pelakupun mengembalikan disuatu lokasi dan seoalah-olah AR lupa memarkir motornya. Sungguh licik...
Melihat kejadian ini sangat sulit dihindari, karena kitapun membutuhkan jasa tukang parkir. Hanya saja memang sebaiknya kita mencari lokasi parkir yang legal serta status bisa dipertanggung jawabkan. Meskipun agak jauh serta tarif parkir sedikit agak mahal, mungkin itu bisa jadi solusi. (Jadi selama ini di STNK Kendaraan ada tagihan parkir itu buat apa ya?)
Bisa kita baca, kadang dalam karcis parkir ada tulisan "kendaraan hilang bukan tanggung jawab pengelola" hayow coba? Otomatis mudos itu sangat tepat dipraktekkan dengan kejadian seperti diatas.
Kita semua tahu bahwa tukang parkir ilegal bertebaran dimana-mana. Mereka menguasai are-area strategis yang sering kali kita sambangi. Tapi alangkah baiknya kita bisa mencari lokasi yang memungkinkan agar motor dikunci stang setidaknya untuk memperlambat aksi. Dan cara yang paling ampuh adalah bekali motor kesayangan dengan kunci rahasia. Cara ini jelas kan membuat pelaku keringetan. Yang ngerti mesin motor, bisa copot kop busi. Paling tidak ini bisa memperlambat. Kalau sudah disambung businya, bisa-bisa nggak bakal bisa hidup motornya. Soalnya ada kunci pengaman. Intinya memang kita selalu waspada saja.