Rencana Presiden Jokowi yang ingin mempercepat UU Dwi Kewarganegaraan sangat berbahaya karena punya kepentingan terhadap China, Yahudi dan AS.
Kata Fuad, dengan adanya dwi kewarganegaraan tersebut warga negara China, Israel sehingga tetap bisa bermanfaat atau berbakti pada negara induknya.
“Dan faham dwi-kewarganegaraan seperti ini tidak cocok dengan Indonesia. Dapat dimengerti kalau Amerika Serikat menganut faham dwi-kewarganegaraan karena banyak dan kuatnya (lobby) orang Yahudi di Amerika Serikat,” ungkap Fuad.
“Kewaspadaan ini penting mengingat lobby atau duit mereka biasanya “kenceng”, -mampu mengalir sampai jauh,” pungkas Fuad.
Presiden Jokowi berjanji akan mendorong pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Dwi Kewarganegaraan bagi anak hasil perkawinan campur. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu masyarakat dan diaspora Indonesia di Wisma Tilden Washington DC, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Sebagai rakyat hanya bisa berharap apa yang terbaik bagi bangsa, namun sebagai muslim semoga keputusan yang diambil tidak sampai salah pilih dan tidak merusak kokohnya agama islam di Indonesia. (wajibbaca.com)