close
loading...

21/08/16

ATURAN BARU, SISWA T4WURAN DIPECAT DAN TIDAK DITERIMA DISEMUA SEKOLAH

Dunia pendidikan Indonesia saat ini tengah diwarnai berbagai masalah. Kasus kekerasan yang dialami oleh guru menjadi salah satu masalah yang sangat menyedot perhatian publik. Selain itu masih banyak lagi kasus yang dilakukan oleh para pelajar yang dianggap melanggar aturan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang segera mengeluarkan peraturan akan memberikan sanksi keras bagi pelaku t4wuran antar pelajar dari dua sekolah yang berlangsung di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) usai upacara HUT ke-71 RI (17/8/2016).

Peraturan Baru, Siswa Tawuran Dipecat dan Tidak Diterima di Semua Sekolah

Tak tanggung-tanggung, sanksi keras ini berupa pengeluaran para siswa dari sekolah hingga tidak akan diterima lagi di seluruh sekolah di Kota Palembang .

Ini dilakukan, agar tidak ada lagi siswa yang berfikir untuk melakukan tindakan t4wuran yang notabene sangatlah meresahkan masyarakat.

“ Kita sudah sampaikan hal ini, tidak hanya kepada kepala sekolah yang siswanya pelaku t4wuran, namun juga seluruhnya. Untuk disampaikan langsung kepada seluruh siswa agar mereka tahu dan paham sehingga berfikir dua kali buat tawuran,” kata Kabid SMP/SMA/SMK Disdikpora Palembang, Lukman Haris, Kamis (18/8/2016).

Dikatakan Lukman, untuk kejadian tawuran kemarin pihaknya meminta kepala sekolah untuk memberikan surat pernyataan kepada setiap wali orang tua yang anak pelaku t4wuran.

Dengan memberikan kesempatan perjanjian untuk tidak mengulangi lagi, dengan syarat, apabila terulang kembali maka siswa tersebut harus siap angkat kaki dari sekolah.

“ Mereka sudah diberikan perjanjian kesepakatan, bila mengulang maka tidak ada ampun lagi, ini berlaku bagi semuanya. Sebab kami tidak mentoleransi lagi aksi t4wuran pelajar tersebut,” jawabnya.

Pihaknya pun akan segera mengedarkan surat perintah akan peraturan pemberian sanksi bagi siswa yang terlibat t4wuran, dimana sekolah diberikan hak untuk langsung mengeluarkan siswa tanpa harus melihat lagi.

Diharapkan, kejadian t4wuran seperti itu tidak akan terulang untuk kembali di lain waktu.
justify;"> 
“ Kita sangat malu dan sedih melihat tingkat laku pelajar kemarin, kita minta sekolah untuk selalu memberikan pengarahan dan pengawasan kepada siswanya akan bisa mengantisipasi kejadian ini terulang kembali,” jelasnya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMK Gajah Mada (Gama) Palembang, Kasmanra mengatakan pihaknya sudah memberikan sanksi kepada setiap siswanya yang terlibat t4wuran.

Meskipun pihaknya mengaku hal ini terjadi bukan karena disengaja melainkan karena adanya salah paham antar pelajar.

“ Ada sebanyak 20 orang siswa kita yang tertangkap , akan tetapi ketika ktia check hanya 18 orang siswa kita yang asli, sisanya merupakan siswa kami yang tidak bersekolah lagi atau berhenti yang memprovokator siswa lainnya,” ujarnya.

Pihaknya pun merasa sangat malu dengan kejadian seperti ini, pasalnya kegiatan t4wuran sudah tidak ada lagi dilakukan siswanya.

Tentunya ini juga menjadi pembelajaran bagi pihaknya untuk dapat terus mengawasi para siswa saat berkegiatan di luar sekolah.

“ Mereka kemarin kesana hanya ingin nonton lomba bidar, dimana sudah dikasih tau untuk menganti pakaian terlebih dahulu sebelum menonton. Sayang indahan kami diabaikan sehingga terjadi aksi perkelahian yang berujung t4wuraan,” tandasnya.

Sebelumnya, tepat rabu lalu usai pelaksanan upacara bendera memperingati HUT ke-71 RI, sejumlah siswa dari dua sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta terlibat baku hantam dan pukul.

Para siswa yang berpakain sekolah akhirnya diciduk oleh pihak kepolisian dan satpol PP yang masih berada dikawasan BKB, dimana sebelum dibawa kekantor polisi para siswa diminta untuk menyanyik lagu Indonesia Raya.
(Sumber : tribunnews)
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
loading...

Delivered by FeedBurner